KEMAMPUAN DETEKSI BIRAHI PADA SAPI BETINA OLEH PETERNAK DI KECAMATAN PROPPO KABUPATEN PAMEKASAN (STUDI KASUS DI DESA BINAAN DESA RANG-PERANG DAYA)
- Ir. A. YUDI HERYADI, M.M.A. , C.R.P. 2023 PETERNAKAN Rp. 4,500,000,-
Deskripsi: Inseminator memiliki peran yang sangat besar dalam keberhasilan pelaksanaan inseminasi buatan. Keahlian dan keterampilan inseminator dalam akurasi pengenalan birahi, sanitasi alat, penanganan (handling) semen beku, pencairan kembali (thawing) yang benar, serta kemampuan melakukan IB akan menentukan keberhasilan inseminasi buatan. Selain inseminator dan karakteristik ternak, kemampuan peternak dalam mendeteksi birahi pasca partus (Estrus Post Partum) dan penentuan waktu kawin setelah beranak (Post Partum Meeting). Rendahnya pengetahuan peternak dalam mendeteksi birahi dan penetuan waktu kawin yang tidak tepat setelah beranak dapat mengakibatkan terjadinya kegagalan kebuntingan akan dapat mempengaruhi laju pertumbuhan populasi ternak sapi sehingga dari sisi ekonomi dapat mengakibatkan kerugian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan peternak dalam deteksi birahi dan mengetahuai kemampuan peternak dalam penentuan waktu kawin setelah partus di kecamatan Proppo kabupaten Pamekasan, studi kasus di desa binaan peneliti yaitu desa Rang-perang Daya Kecamatan Proppo.. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan peternak dalam mendeteksi birahi ternaknya sudah baik, sebagian besar peternak responden (46%) mengenali tanda-tanda birahi melalui gejala birahi 3A (abang, abuh, anget) yang terlihat pada vulva, 23 % peternak responden dengan tanda-tanda nafsu makan turun, 17 % gelisah, bersuara, dan 14 % dengan tanda keluar lender dari vagina. Kemampuan peternak untuk waktu mengawinkan sapi birahi sebanyak 45 peternak atau 58 % mengawinkan sapi betina baik kawin alam maupun IB, 10 -12 jam setelah terdeteksi awal birahi.
Keyword: Kemampuan, Peternak, Deteksi Birahi, Waktu Kawin.
File: Klik Untuk Donwload