Detil Penelitian

Estimasi Parameter Genetik Bobot Badan Dan Ukuran Tubuh Sapi Madura Pada Umur 205 Hari

  • Zulfaini Shamad, S.Pt., M.Pt  2024  PETERNAKAN  Rp. 100,000,000,-

Deskripsi: Penelitian bertujuan untuk menduga (estimasi) nilai heritabilitas, korelasi genetik, nilai pemuliaan berdasarkan bobot sapih dan ukuran tubuh pada sapi Madura umur 205 hari di Unit Pelaksana Teknis Pembibitan Ternak dan Kesehatan Hewan sapi Madura Pamekasan. Materi yang digunakan terdiri dari catatan produksi sapi Madura kelahiran tahun 2014 sampai 2020. Jumlah sapi Madura yang digunakan adalah 96 ekor (46 ekor jantan dan 50 ekor betina) yang berasal dari 18 ekor pejantan. Data dianalisis menggunakan koreksi umur bobot badan umur 205 hari, nilai heritabilitas, nilai pemuliaan, korelasi genetik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai heritabilitas umur 205 hari termasuk dalam kategori sedang hingga tinggi yaitu 0,40 ± 0,44 (TP), 0,38 ± 0,43 (LD), 0.29 ± 0.39 (BSB), dan 0,82 ± 0,62 (PB). Nilai korelasi genetik bobot sapih dengan tinggi badan, panjang badan, dan lingkar dada ialah 0,17; 0,08; dan 0,017. Ranking nilai pemuliaan tertinggi pada bobot sapih, tinggi pundak, dan panjang badan sapi Madura umur 205 hari terdapat pada pejantan Adikara dengan nilai berturut-turut sebesar 2,53; 0,92; 3,98, sedangkan untuk lingkar dada NP tertinggi terdapat pada pejantan 684 dengan nilai sebesar 3,25. Kesimpulan pada penelitian ini ialah pejantan sapi Madura yang memiliki nilai positif pada semua variabel yang diamati di UPT Pembibitan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Timur ialah pejantan Adikara dan pejantan 934. Sehingga pejantan tersebut dapat digunakan sebagai pejantan unggul untuk meningkatkan mutu genetik sapi Madura.

Keyword: Heritabilitas, korelasi genetik, nilai pemuliaan, sapi Madura

File: Klik Untuk Donwload